Penyajian dan pengolahannya yang cepat dan instan membuat
makanan cepat saji atau biasa kita kenal dengan istilah fast food banyak
dikonsumsi khususnya warga perkotaan yang super sibuk. Namun dibalik
kelezatannya, fast food juga menyimpan beragam potensi penyakit yang berbahaya
bagi kesehatan tubuh. Hamburger, sandwich, pizza, spaghetti, French fries
bahkan minuman bersoda rata-rata mengandung kalori, lemak dan garam yang tinggi
serta rendah serat.
Makanan cepat saji memang bisa menjadi solusi untuk menghemat
waktu. Namun, bukan solusi untuk kebutuhan nutrisi tubuh anda. Beberapa
penelitian bisa mengemukakan jika makanan cepat saji dapat mengakibatkan efek
yang sangat merugikan bagi kesehatan. berikut ulasan mengenai dampak bahaya makanan
cepat saji.
1.
Obestitas
Sering mengonsumsi fast food
dan jarang berolahraga adalah kombinasi ideal untuk mengalami penambahan berat
badan yang tidak sehat. Konsumsi kalori berlebihan pada fast food akan diubah
menjadi lemak jika tidak dipakai sebagai sumber energi atau gula darah. Bila
diteruskan, tentunya ini akan mengakibatkan berat badan meningkat akibat
penumpukan lemak yang tersimpan dalam tubuh. Pada tahun 2050, tingkat obesitas di AS
diperkirakan akan mencapai 42 persen, menurut para peneliti di Harvard
University. Obesitas meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes dan banyak
kondisi kesehatan kronis lainnya.
2.
Diabetes
Mereka
yang sering mengonsumsi fast food akan terkena risiko diabetes lebih tinggi
dibanding yang tidak. Kandungan kalori dan lemak jenuh yang tinggi dalam fast
food menjadi pemicu terjadinya resistensi insulin yang menimbulkan penyakit
diabetes. Saat sel-sel tubuh tidak merespon insulin, resistensi akan terjadi
sehingga menurunkan penyerapan glukosa dan membuatnya menumpuk di aliran darah. Pada akhirnya,
obesitas dan diabetes tipe 2 dapat terjadi dalam tubuh.
3.
Tekanan Darah Tinggi
Tekanan
darah tinggi atau hipertensi juga bisa ditimbulkan akibat terlalu sering mengonsumsi
makanan cepat saji. Kandungan garam yang tinggi dalam fast food membuat kadar
natrium tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal. Volume darah pun meningkat dan
menyebabkan jantung bekerja ekstra untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh
sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi.
4.
Menurunkan Keceradasan Otak
Sebuah studi yang
diterbitkan dalam jurnal Brain, Behavior, and Immunity menunjukkan bahwa satu
minggu makan fast food sudah cukup untuk memicu gangguan memori. Penelitian
terbaru menunjukkan bahwa lemak jahat (lemak trans) dari fast food cenderung
untuk menggantikan lemak sehat di otak dan mengganggu mekanisme sinyal normal.
Studi ini menunjukkan bahwa kebiasaan mengonsumsi fast food secara berlebihan
dan konstan akan berpengaruh pada kemampuan berpikir seseorang bahkan ketika
masih balita, akan membuat IQ menurun juga berisiko terjangkit penyakit
parkinson atau Alzheimer.
5.
Meningkatkan Resiko Kanker Pencernaan
Kurangnya serat adalah
alasan utama mengapa konsumsi fast food terkait dengan peningkatan risiko
kanker sistem pencernaan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam European Journal
of Cancer Prevention mengungkapkan bahwa terlalu banyak mengkonsumsi makanan
cepat saji yang tinggi gula dan lemak dapat meningkatkan peluang Anda terkena
kanker kolorektal. Kandungan lemak yang
tinggi dalam fast food dapat meningkatkan risiko kanker. Hal ini dikarenakan
makanan cepat saji memiliki kandungan zat satured fat yang merangsang organ
hati untuk memproduksi banyak kolestrol. Bila diproduksi dalam jumlah yang
banyak, kolestrol dapat menutup saluran darah dan oksigen yang seharusnya
dialirkan ke seluruh tubuh.
6.
Meningkatkan Resiko Penyakit Jantung
Penyakit yang paling
sering menyerang para penggemar makanan cepat saji adalah jantung koroner. Saat
menelan banyak kalori, tubuh dipaksa memproduksi insulin dalam jumlah ekstra
untuk mengubah karbohidrat menjadi gula darah. Namun, insulin yang terlalu
banyak akan memicu penggabungan dengan lemak yang dapat merusak pembuluh darah.
Kandungan kolestrol yang tinggi dalam fast food juga mengakibatkan penyumbatan
pembuluh darah sehingga membuat peredarannya tidak lancar dan mengakibatkan
serangan jantung koroner.
Dapat kita simpulkan bahwa kebiasaan menyantap
makanan fast food adalah kebiasaan yang tidak sehat. Sayangnya, meski sebagian
besar orang-orang sudah tahu bahwa kebiasaan ini adalah kebisaan yang tidak
sehat, namun jumlah mereka yang menggemari makanan fast food nyatanya semakin
banyak saja. Demi
kesehatan kita sehari-hari, serat sangatlah penting bagi kesehatan karena serat
berfungsi sebagai perangsang aktivitas saluran usus dalam mengeluarkan kotoran
yang ada dalam tubuh kita. Serat bisa kita peroleh dengan mengonsumsi sayuran
dan buah.
Serat pada buah yang memiliki manfaat terbesar
adalah buah manggis, tidak hanya terletak pada daging buahnya, tapi juga
pada kulitnya. Kulit manggis mengandung resin, serat kasar, dan tanin. Selain
itu, kulit manggis juga mengandung xanthone. Di dalam kulit buah yang disebut
paricap itulah terdapat xanthone, antioksidan tingkat
tinggi. Apa itu anti-oksidan? Antioksidan merupakan senyawa yang dapat
menangkal dampak negatif radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul yang tak
stabil karena kehilangan elektron. Untuk stabil, ia akan mengambil elektron
dari sel lain dalam tubuh manusia. Dan proses pengambilan itu mengakibatkan
kerusakan pada sel sehingga memicu munculnya penyakit generatif seperti kanker,
diabetes, jantung koroner, dan lain-lain. Perlahan-lahan, beralihlah ke makanan
yang sehat, seperti buah dan sayuran. Terus tumbuhkan kecintaan Anda pada
makanan sehat. Bila sudah terbiasa, maka Anda juga akan dengan sendirinya lebih
memilih untuk menikmati pola makan yang sehat ketimbang makanan yang tidak
sehat seperti fast food.